Minggu, 11 Desember 2011 0 komentar

contoh Surat Kuasa

surat kuasa

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : ETY ZUNAIDAR
Jenis Kelamin : Wanita
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 21 Juni 1973
Alamat : Cipondoh Makmur Blok E. IV/01
RT 07/05 Kel. Cipondoh Makmur. Kec. Cipondoh
No. KTP : 32.75.02.1002.08617.

Memberikan kuasa kepada

Nama : IRAWANSYAH HASIBUAN
Alamat : Puri Dewata Indah Blok. Ag. No. 27
RT. 03/02 Cipondoh Tangerang.
No. KTP : 367.105.13.00.02
0 komentar

Catatan Kaki

I. Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.

II. Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note

Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot note.

Perhatikan contoh penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut! Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.

0 komentar

a. Tema
Tema cerita adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau, dapat diartikan pula sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulisnya (Lutters, 2006:41).
Tema drama harus disesuaikan dengan penonton. Jika drama ditujukan kepada pelajar, maka tema ceritanya juga harus sarat dengan pendidikan. Jangan sampai tema yang disajikan justru menjerumuskan pelajar sebagai penonton pada hal-hal yang tidak edukatif.

b. Alur Cerita (Plot)
Plot atau alur adalah pola dasar dari kejadian-kejadian yang membangun aksi yang penting dalam sebuah drama. Plot drama harus dibangun mulai dari awal, lalu terdapat kemajuan-kemajuan, dan penyelesaian masalah yang diberikan kepada penonton. Plot menjelaskan bagaimana sebuah kejadian memengaruhi kejadian yang lain dan mengapa orang-orang yang ada di dalamnya berlaku seperti itu (Suban, 2009: 79).
Somad dkk. ( 2008:149) menjabarkan alur menjadi beberapa bagian berikut.
1. Eksposisi/ introduksi merupakan pergerakan terhadap konflik melalui dialog-dialog pelaku.
2. Intrik merupakan persentuhan konflik atau keadaan mulai tegang.
3. Klimaks merupakan pergumulan konflik atau ketegangan yang telah mencapai puncaknya dalam cerita.
4. Antiklimaks merupakan konflik mulai menurun atau masalah dapat diselesaikan.
5. Konklusi merupakan akhir peristiwa atau penentuan terhadap nasib pelaku utama.
c. Latar Cerita (Setting)
Minggu, 04 Desember 2011 1 komentar

PRINSIP-PRINSIP PENULISAN RESENSI

A. RESENSI
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku.
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
0 komentar

Ciri-ciri Novel dan Hikayat


Novel dan hikayat memiliki ciri masing-masing. Yaitu sebagai berikut :
  1. Terdiri atas jumlah halaman yang cukup banyak
  2. Dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik
  3. Menyajikan permasalahan lebih terperinci jika dibandingkan dengan cerpen.
Adapun ciri-ciri hikayat :
  1. Isi ceritanya berkisar pada tokoh raja-raja dan keluarganya ( istana sentris )
  2. Bersifat pralogis, yaitu memiliki logika tersendiri yang tidak sama denga logika umum ada juga yang menyebutnya fantastis
  3. Mempergunakan banyak kata arkais. Misalnya, hatta, syahdan, sahibul hikayat, menurut empulnya cerita, konon, dan tersebutlah perkataan
  4. Tema dominan dalam hikayat adalah petualangan. Biasanya di akhir kisah, tokoh utamanya berhasil menjadi raja/orang mulia.

Jumat, 18 November 2011 0 komentar

STORY


Kisah Nyata : Gadis Kecil Berhati Malaikat Asal Cina
                               oleh Ulfa Tri A pada 16 November 2011

Kisah ini terjadi pada tahun 2005 seorang gadis kecil di China yang menderita penyakit leukemia ganas, tetapi mempunyai hati bak seorang malaikat. Setelah mengetahui penyakitnya tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan semuanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan serta masa depan.

Sebuah kisah nyata tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah "Saya pernah datang dan saya sangat penurut". Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia.

Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya. Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya.

Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal.

Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian, papanya memberikan dia nama Yu Yan. Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh.

Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa. Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain.
Kamis, 17 November 2011 0 komentar

Resensi Novel


Persahabatan dan Kehilangan
 Resensator : Fadel Latief
 


Judul              :     Let Go: Setiap cerita punya ruang sendiri       dalam hati
Pengarang     :     Windhy Puspitadewi
Penerbit         :     Gagas Media
Tahun            :     Cetakan Pertama, tahun 2009
Dimensi         :     13 x 19 cm, 242 hlm
ISBN             :     979-780-382-1



Persahabatan itu sangat penting, karena dengan persahabatan hidup kita dapat menjadi lebih mudah. Novel ini memuat kisah persahabatan yang indah namun ditutup dengan perpisahan yang menyakitkan.

Novel ini dimulai dengan seorang tokoh murid SMA kelas X yang bertindak sebelum berfikir yang menyebabkan dia keras kepala dan suka ikut campur namun, tanpa ia sadari keikut campurannya ini malah membantu banyak orang, ia bernama Caraka Pamungkas. Novel ini memusatkan ceritanya pada persahabatan 4 orang murid SMA kelas XI.

Awalnya Caraka bertemu dengan beberapa orang yang ia jadikan sahabat. Pertama Nathan, cowok tampan, pintar tetapi selalu bersikap dingin lalu si Nadya sang ketua kelas, ia cantik, pintar namun terlalu mandiri, yang terakhir Sarah, cewek yang sangat pemalu dan tak pernah mengatakan jawaban tidak apabila menerima permohonan orang.

Persahabatan mereka dimulai setelah Bu Ratna, Wali kelas si Caraka, memasukkan mereka dalam 1 kelompok Majalah dinding sekolah yang diberi nama “Veritas”, Persahabatan yang tanpa sengaja tercipta ini, mengalami berbagai masalah.

Yang paling menarik dalam novel ini ialah Penulis mengutip beberapa Kata-kata mutiara, potongan lirik lagu dan beberapa puisi karyanya lalu semuanya itu ia kombinasikan dengan novelnya sehingga menjadi Novel yang sangat menarik.

Pada setiap hasil karya selalu ada kelemahan, novel ini mempunyai kelemahan yaitu, penulis menggunakan bahasa yang dibilang “Bahasa Gaul” karena tidak semua orang mengerti maksud dari kata-kata yang berbahasa Gaul tersebut.

2pm - Hands Up
Mp3-Codes.com

Blogroll

Free Frog Book MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pengikut

 
;