Rabu, 16 November 2011

Resensi Novel


Ketika Cinta Tidak Boleh Bersatu
Oleh indah oktaviani

Judul           : Autumn In Paris
Pengarang  : Ilana Tan                                        
Tahun         : Cetakan Kedua,November 2007
Penerbit      : PT. Gramedia Pustaka Utama
Dimensi      : 20 cm x 13.5 cm
ISBN          : 979-22-3030-0



Seperti yang kita ketahui selama ini, bahwa banyak remaja yang sangat suka membaca novel atau teenlit. Biasanya novel yang banyak di baca oleh para remaja merupakan novel yang berkisah tentang cinta dan persahabatan. Secara umum novel novel  yang seperti ini  berakhir dengan kisah yang penuh dengan kebahagiaan. Namun, pada novel yang satu ini, Ilana Tan selaku pengaran novel autumn in paris,  ternyata ia ingin mengubah kisah cinta yang biasanya berakhir dengan kebahgiaan berubah menjadi kisah cinta yang berakghir dengan kesedihan.
 autumn in paris: Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugurnya. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup. Sampai ia bertemu dengan Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal mereka bertemu. Berbeda dengan Tara, Tatsuya Fujisawa membenci Paris dan musim gugurnya. Ia datang ke Paris untuk mencari  orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya, juga mengubah dunianya. Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran itu terungkap, tersingkap pula arti putus asa dan arti tak berdaya.   Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidupnya.
Didalam buku ini, awalnya pengarang memang menggambarkan kehidupan Tara Dupont yang bahagia bersama Tatsuya. Namun semua itu harus berakhir dengan kisah yang sangat menyedihkan yang membuat salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidupnya.” Tara menatap kosong ke bawah. Permukaan sungai terlihat tenang seperti kaca besar bewarna hitam yang memantulkan cahaya dari lampu-lampu di tepi jalan. Air sungai itu pasti dingin sekali. Ia pasti akan mati kedinginan bila terjun ke sungai itu. Mati beku. Ia hanya perlu membiarkan dirinya jatuh. Setelah itu seluruh rasa sakkit ini juga akan membeku. Ia tidak akan merasakan sakit ini lagi ( hal 203-204).
Novel ini mempunyai kelebihan: memiliki cerita yang sangat menyentuh hati dan dapat menguras emosi dari pembacanya sehingga membuat pembacanya akan berlinang air mata. Novel ini juga menggambarkan betapa indahnya kota Paris ketika musim gugur. Novel ini juga tidak mudah untuk ditebak akhir ceritanya. Sedangkan kekurangan novel ini, pengarang mengunakan kata baku yang sedikit sulit untuk dimengerti.





1 komentar:

Unknown mengatakan...

novel yang menarikkk.. sedih juga.. saya membaca nya aja sampai menangis tak terbaca ternyata mereka memiliki hubungan darah.. bener-bener kasih tak sampai.. tapi suka sama sifat tara duppont di sini..

Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
obat kista tradisional.
obat pelangsing herbal
terimakasih sebelumnya

Posting Komentar


2pm - Hands Up
Mp3-Codes.com

Blogroll

Free Frog Book MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pengikut

 
;