Kamis, 17 November 2011

Resensi Novel


Persahabatan dan Kehilangan
 Resensator : Fadel Latief
 


Judul              :     Let Go: Setiap cerita punya ruang sendiri       dalam hati
Pengarang     :     Windhy Puspitadewi
Penerbit         :     Gagas Media
Tahun            :     Cetakan Pertama, tahun 2009
Dimensi         :     13 x 19 cm, 242 hlm
ISBN             :     979-780-382-1



Persahabatan itu sangat penting, karena dengan persahabatan hidup kita dapat menjadi lebih mudah. Novel ini memuat kisah persahabatan yang indah namun ditutup dengan perpisahan yang menyakitkan.

Novel ini dimulai dengan seorang tokoh murid SMA kelas X yang bertindak sebelum berfikir yang menyebabkan dia keras kepala dan suka ikut campur namun, tanpa ia sadari keikut campurannya ini malah membantu banyak orang, ia bernama Caraka Pamungkas. Novel ini memusatkan ceritanya pada persahabatan 4 orang murid SMA kelas XI.

Awalnya Caraka bertemu dengan beberapa orang yang ia jadikan sahabat. Pertama Nathan, cowok tampan, pintar tetapi selalu bersikap dingin lalu si Nadya sang ketua kelas, ia cantik, pintar namun terlalu mandiri, yang terakhir Sarah, cewek yang sangat pemalu dan tak pernah mengatakan jawaban tidak apabila menerima permohonan orang.

Persahabatan mereka dimulai setelah Bu Ratna, Wali kelas si Caraka, memasukkan mereka dalam 1 kelompok Majalah dinding sekolah yang diberi nama “Veritas”, Persahabatan yang tanpa sengaja tercipta ini, mengalami berbagai masalah.

Yang paling menarik dalam novel ini ialah Penulis mengutip beberapa Kata-kata mutiara, potongan lirik lagu dan beberapa puisi karyanya lalu semuanya itu ia kombinasikan dengan novelnya sehingga menjadi Novel yang sangat menarik.

Pada setiap hasil karya selalu ada kelemahan, novel ini mempunyai kelemahan yaitu, penulis menggunakan bahasa yang dibilang “Bahasa Gaul” karena tidak semua orang mengerti maksud dari kata-kata yang berbahasa Gaul tersebut.

Hal menarik lain adalah Persahabatan antara Caraka dengan Nathan. Nathan yang selalu bersikap dingin ini ternyata diam-diam memperdulikan si Caraka begitu juga dengan Caraka, berpura-pura tidak akrab namun ia juga memperdulikan si Nathan.


Bagian paling seru terletak pada bagian tengah, yaitu saat Caraka berlatih Band untuk acara sekolahnya dan terjadi kejadian heboh pada saat acara sekolahnya dilaksanakan.

 Pada bagian akhir cerita penulis memusatkan ceritanya pada 2 tokoh tersebut. Ternyata nasib Nathan dan Caraka tidak jauh berbeda, mereka sudah pernah kehilangan orang yang mereka sayangi. Entah apa yang menyebabkan si Nathan mengatakan pada Caraka bahwa umur Nathan sudah divonis dokter karena penyakitnya yang sangat parah. Nathan dapat diselamatkan dengan melakukan Operasi namun, ia selalu membantah.

Akhirnya Nathan ingin memutuskan tali persahabatannya dengan teman-temannya, karena ia takut mereka akan sedih kehilangannya, namun si Caraka membantahnya dengan membujuk Nathan melakukan Operasi pada penyakitnya itu, setelah berusaha membujuk Nathan, akhirnya ia mau melakukan Operasi namun apalah daya, karena penyakit itu sudah lama diderita Nathan bisa dikatakan Operasinya terlambat dan tidak bisa lagi menyelamatkan Nathan.

Sesuai dengan judul novelnya  “Let Go” yang artinya biarkan  pergi, akhirnya Penulis menutup Novelnya dengan perpisahan menyakitkan dengan kepergian sahabat terdekat Caraka yang telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Kita dapat mengambil pelajaran dari novel ini bahwa sesama manusia kita harus saling peduli, saling tolong menolong, dan tidak pernah melupakan persahabatan.

0 komentar:

Posting Komentar


2pm - Hands Up
Mp3-Codes.com

Blogroll

Free Frog Book MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pengikut

 
;